Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang mewakili dari 3 (tiga) komponen, yaitu dari sisi pendidikan diwakili dengan Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Lama Sekolah, sisi kesehatan melalui Angka Harapan Hidup, dan sisi ekonomi melalui Pengeluaran Perkapita. Selama tahun 2017-2021 IPM Kota Banjarbaru selalu berada diatas IPM Nasional, Provinsi Kalimantan Selatan, dan merupakan yang tertinggi diantara Kab/Kota se- Kalimantan Selatan.

IPM Kota Banjarbaru, Kalsel dan Indonesia Tahun 2017-2021.

Dalam rentang waktu 5 tahun terakhir, IPM Kota Banjarbaru selalu mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2020 yang mengalami penurunan sebagai dampak pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, komponen pembentuk IPM di Kota Banjarbaru yang mengalami penurunan hanya dari sisi ekonomi, namun seiring pulihnya perekonomian, IPM pada tahun 2021 kembali mengalami peningkatan.

Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Rata-rata lama sekolah (mean years ofschooling/MYS) merupakan indikator kualitas sumber daya manusia yang lain dari dimensi pendidikan. Indikator ini menunjukkan seberapa tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk. Makin tinggi angka rata-rata lama sekolah penduduk menunjukkan makin meningkatnya kualitas sumber daya manusia.

Angka rata-rata lama sekolah di Kota Banjarbaru pada tahun 2021 adalah sebesar 11,00 tahun, meningkat sebesar 0.05 poin jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai sebesar 10,95 tahun. Hal ini berarti secara rata-rata penduduk Kota Banjarbaru sudah sampai pada tingkatan tahun kedua SMA. Perkembangan angka rata-rata lama sekolah di Kota Banjarbaru selama rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan yang cukup baik.

Angka Harapan Lama Sekolah didefnisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung berdasarkan penduduk yang berusia 7 tahun ke atas.

HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Harapan hidup saat lahir adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Angka harapan hidup saat lahir mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat akan tetapi juga membawa implikasi bertambahnya jumlah lanjut usia.

Angka harapan hidup saat lahir di Kota Banjarbaru selama periode tahun 2017-2021 selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2017 angka harapan hidup saat lahir di Kota Banjarbaru adalah 71,50 tahun, meningkat sebesar 0,6 poin menjadi 72.10 tahun pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat Kota Banjarbaru. Angka harapan hidup saat lahir di Kota Banjarbaru merupakan yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga yang telah disesuaikan dengan paritas daya beli. Semakin tinggi/semakin tumbuh positif pengeluaran perkapita penduduk di suatu daerah, maka semakin bagus yang menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat.

Pengeluaran Perkapita Kota Banjarbaru selama rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2020 yang mengalami penurunan sebagai dampak pandemi covid-19. Namun demikian Pengeluaran Perkapita Kota Banjarbaru selalu berada diatas capaian Indonesia dan Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2021 pengeluaran perkapita Kota Banjarbaru adalah sebesar Rp. 13,789 juta perorang pertahun yang merupakan pegeluaran perkapita tertinggi kedua setelah Kota Banjarmasin dengan pengeluaran perkapita sebesar Rp. 14,432 juta perorang per tahun.

Scroll to Top