Data Kependudukan

Hasil proyeksi penduduk sementara (Interim) Sensus Penduduk 2020 menyebutkan jumlah penduduk Kota Banjarbaru pada tahun 2021 sebanyak 258.753 jiwa, terdiri dari 130.176 laki-laki dan 128.577 perempuan. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Landasan Ulin sebesar 77.982 jiwa, atau sebesar 30,13 persen. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Cempaka yaitu 36.271 jiwa atau sebesar 14,01 persen.

Sementara berdasarkan kepadatan penduduknya, Kota Banjarbaru dengan luas wilayah sebesar 305,24 km² memiliki kepadatan penduduk sebesar 848 jiwa/km², yang artinya setiap 1 km² wilayah Kota Banjarbaru dihuni rata-rata oleh 848 penduduk. Kota Banjarbaru diperkirakan akan semakin padat karena pemindahan ibukota Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru. Kecamatan Banjarbaru Selatan merupakan kecamatan yang dengan kepadatan tertinggi sekitar 3.025 jiwa/km². Sedangkan Kecamatan Cempaka menjadi kecamatan dengan kepadatan paling rendah sekitar 317 jiwa/km².

Pada tahun 2021, jumlah penduduk laki-laki di Kota Banjarbaru lebih banyak daripada penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan dari nilai rasio jenis kelamin sebesar 101 yang artinya, dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki.

Angka beban ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang dapat menggambarkan beban pembangunan. Angka beban ketergantungan penduduk adalah perbandingan penduduk yang tidak produktif (usia kurang dari 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) terhadap penduduk usia produktif (15–64 tahun). Semakin tinggi angka rasio menunjukkan semakin tinggi pula beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 178.121 jiwa, sedangkan penduduk usia non produktif sebanyak 80.632 jiwa. Dengan demikian angka beban ketergantungan Kota Banjarbaru di tahun 2021 sebesar 45,26 persen yang artinya setiap 100 orang
penduduk usia produktif menanggung 46 orang penduduk tidak produktif secara ekonomi.

Menurut para ahli demografi, angka ketergantungan di bawah 50 persen sebagai indikasi terjadinya bonus demografi. Bonus demografi jika dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah dapat menjadi peluang yang baik untuk mempercepat pertumbuhan dan sebagai penggerak roda pembangunan.

Kota Banjarbaru yang identik sebagai Kota Pendidikan dimana terdapat berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta menyebabkan banyaknya pendatang yang berdomisili untuk menuntut ilmu. Selain itu ditetapkannya Kota Banjarbaru sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan mendorong peningkatan jumlah migrasi penduduk ke Kota Banjarbaru.

Jumlah penduduk Kota Banjarbaru pada tahun 2021 berjumlah 258.753 jiwa, yang tersebar di 5 (lima) kecamatan. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Landasan Ulin dengan jumlah penduduk sebesar 77.982 jiwa dan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Cempaka dengan jumlah penduduk sebesar 36.271 jiwa. Perkembangan jumlah penduduk Kota Banjarbaru per kecamatan selama 5 (lima) tahun terakhir dari tahun 2017-2021 terlihat pada tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2017-2021. Sumber: BPS Kota Banjarbaru, 2022.

Distribusi penduduk antar kecamatan tidak merata. Pada tahun 2021, persentase penduduk bervariasi antara tertinggi di Kecamatan Landasan Ulin yaitu 77.982 jiwa atau sekitar 29,74% dari seluruh penduduk Kota Banjarbaru dan terendah di Kecamatan Cempaka yaitu sebanyak 36.271 jiwa atau sekitar 14,04% dari seluruh penduduk di Kota Banjarbaru.

Meskipun jumlah penduduk Kota Banjarbaru semakin bertambah seiring tahun, namun laju pertumbuhan penduduk cenderung menurun selama lima tahun terakhir. Laju pertumbuhan penduduk ini dapat dilihat dalam grafik di bawah ini.

Walaupun pertumbuhan penduduk di Kota Banjarbaru masih cukup tinggi, namun dalam rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami penurunan pertumbuhan, dari 2,92% pada tahun 2017 menjadi 1,57% pada tahun 2021. Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Banjarbaru sebagian besar disebabkan oleh tingginya migrasi ke Kota Banjarbaru.

Hal ini memberikan dampak positif maupun dampak negatif, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor strategis karena posisinya bukan hanya sebagai sasaran dari berbagai program pembangunan, tetapi juga SDM akan berperan sebagai perencana dan pelaksana program-program pembangunan itu sendiri.

Berikut merupakan jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Banjarbaru pada tahun 2021, yang ditampilkan pada tabel di samping.

Penduduk yang besar sebenarnya menjadi modal pembangunan yang potensial apabila kualitasnya baik, namun sebaliknya jumlah penduduk yang besar dan tidak diimbangi dengan tingkat produktivitas yang tinggi akan menimbulkan dampak yang kompleks di segala bidang. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Banjarbaru dalam membuat sebuah kebijakan agar pertumbuhan penduduk menjadi suatu modal yang potensial bagi daerah dalam melaksanakan pembangunan.

Piramida Penduduk Tahun 2021.

Sumber: BPS Kota Banjarbaru

Scroll to Top